BABII PENUTUP. 2.1.Simpulan . PROPOSAL BAKTI SOSIAL KORBAN BANJIR DI ACEH BARAT DAYA SMA Ebusaku Jl. Jend. Meulaboh—Tapaktuan Telp. 8643834 Tahun Ajaran 2021-2022 KATA PENGANTAR Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME karena hanya dengan dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik.
Padaawalnya Iringan Pihak Laki-Laki memasuki Rumah Pihak Wanita diiringi dengan hantaran belanja yang dibawa oleh dayang-dayang atau gading-gading CARA ORANG MELAYU MEMINANG Dengan bersahaja boleh Jual dan beli pantun tu. Hebat betul orang-orang dulu cara berpantun. Bertunang dengan Pernikahan adat Melayu tradisional Tradisi adat
PantunLucu Penutup Presentasi 15 Images Contoh Pantun Penutup Pidato Lucu 45 Pantun Lucu Banget Buat Teman Biar Bikin Ketawa Klak Klik Bermutu Contoh Pantun Penutup Pidato Lucu Bahasa Sunda Contoh from kuntum tumbuh melata, sayang merbah di pohon cemara; Pantun pembuka bicara dan penutup majlis. Salam sembah pembuka bicara
Fast Money. Menutup pidato maupun presentasi menggunakan pantun dapat membuat pidato yang Sedulur sampaikan semakin menarik. Tak hanya itu, isi presentasi dan momen pidato juga akan lebih diingat oleh para audiens. Jadi tidak heran banyak orang yang mempersiapkan pantun penutup pidato ketika diminta untuk berbicara di depan banyak orang. Bagi Sedulur yang masih bingung untuk membuat pantun penutup pidato, berikut rangkuman pantun yang dapat Sedulur jadikan referensi. Biasanya, pantun digunakan untuk menutup pidato semi formal, seperti acara sekolah dan juga ceramah. Pantun pun dapat menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Jawa tergantung pada jenis acaranya. BACA JUGA 12 Contoh Pidato Persuasif Singkat Tentang Berbagai Tema Freepik Berikut adalah contoh pantun penutup pidato yang bisa kamu gunakan 1. Padi habis tinggal Jerami, Bakar dulu hingga bersih. Rupanya pidatoku sampai di sini, Sekian dan terima kasih. 2. Pisau diasah di pagi hari, Bawa ke kebun untuk membabat. Berakhir sudah pidatoku ini, Semoga dapat memberi manfaat. 3. Pak Andi punya burung kenari, Burung dijemur hingga siang hari. Pembicaraan berakhir sampai di sini, Salah dan janggal mohon dimalkumi. 4. Bayi merangkak di atas tanah, Merangkak sampai ke belakang rumah. Semoga pidato ini menjadi berkah, Untuk lentera di alam barzah. 5. Pergi memancing ke sungai sula, Nila dipancing saat senja. Salam undur diri dari saya, Untuk teman-teman semua. 6. Sapi disembelih berlumuran darah, Potong dagingnya di hari kurban. Mohon maaf atas segala salah, Juga khilaf mohon dimaafkan. 7. Burung dara cendrawasih, Cari dulu di Papua. Cukup sekian dan terima kasih, Semoga bermanfaat untuk semua. 8. Jalan-jalan ke Singapura, Beli rambutan dan semangka. Jangan malu untuk bertanya, Sebelum menutup acara. Pantun penutup ceramah Freepik Untuk apa jadi bujang, Hidup sepi sendiri saja. Ingin hati ceramah panjang, Apa daya masih ada acara. Mekah sudah, Madinah sudah, Pulang ke kampung urusin empang. Ceramah sudah makan sudah, Perut kenyang pikiran lapang. Sudah tua sakit punggung, Tetangga mati ikut melayat. Bukan maksud untuk menyinggung, Saya ceramah sampaikan ayat. Pempek campur cuka, Makan rujak banyak pepaya. Kalau bapak ibu suka, Boleh lah undang saya. Mangga harum namanya kueni, Sayang sedang sakit gigi. Ceramah saya sampai di sini, Besok yuk ngaji lagi. Sungguh pahit rasa jamunya, Sudah minum kita makan. Kalau sudah tahu ilmunya, Mari sama-sama kita amalkan. Pantun penutup dakwah iStock Irian cenderawasih, Anak monyet sakit gigi. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa undang saya lagi. Anak ayam di pinggir kali, Mencari makan pagi-pagi. Sekarang yang ngaji banyak sekali, semoga sholat subuh tak telat lagi. Kalau ingin pergi ke Turki, Harus banyak nabung duit. Kalau ingin banyak rezeki, Banyak sedekah jangan pelit. Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau ceramah saya kurang panjang, Boleh Anda mengundang lagi. Ambil pisau buka ketupat, Sayur lodeh boleh campurkan. Kalau ada ilmu di dapat, Mohon untuk diamalkan. BACA JUGA 14 Cerita Pendek Lucu yang Dijamin Bikin Ngakak! Pantun penutup presentasi Freepik Ada ikan ada mangga, Sudah dimasak langsung makan. Cukup sekian dari saya, Kalau bertanya, silakan. Angin berhembus berkelana, Hujan indah rintik-rintiknya. Tidak ada yang sempurna, Mohon saran dan kritiknya. Batu pecah dibenturkan, Rusak bunga di tengah taman. Terimakasih kami haturkan, Untuk semua teman-teman. Kalau ada sumur di ladang, Airnya segar untuk mandi. Kalau ada umur yang panjang, Boleh saya presentasi lagi. Pantun penutup pidato sekolah Freepik Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau Anda ingin pulang, Pidato saya sebentar lagi. Untuk apa membuat tato, Dosa besar bisa terkutuk. Kalau saya sedang pidato, Tolong jangan suka mengantuk. Petik mangga dapat lima, Cuci dulu supaya bersih. Pidato saya tidak lama, Cukup sekian terimakasih. Sungguh indah pulau Jawa, Singapura kotanya rapih. Moga manfaat untuk semua, Saya undur terimakasih. Anak Gembala pandai bersulap, Sulap dimainkan di tengah hari, Salam penutup tak terjawab, Kuulangi sekali lagi, Wassalamualaikum Pisau diasah pagi-pagi, Bawa ke kebun untuk membabat, Berakhir sudah pidatoku ini, Semoga bisa memberi manfaat. Pak Mamat punya burung Kenari, Burung dijemur hingga siang, Pembicaraan berakhir sampai disini, Salah dan janggal mohon maafkan. Karena godaan si tampan rupa, Maka terayu putri mahkota, Mohon maaf atas segala kata, Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Pantun penutup pidato tentang sabar jago berpidato Hujan turun kebun basah, Sangat indah tanduk rusa. Sabar itu memang susah, Belajarnya sepanjang masa. Dari sawah membawa gabah, Pakai baju motifnya batik. Sabarkan hati menghadapi musibah, Kan diganti dengan yang lebih baik. Sangat manis madu lebah, Madunya bening tidak keruh. Orang sabar berhati tabah, Hidupnya tenang, jiwanya teduh Bunga mawar bunga selasih, Air manis sekarang hambar. Cukup sekian terimakasih, Jangan lupa selalu bersabar BACA JUGA Narasi adalah Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Jenis & Unsurnya Pantun penutup pidato lucu iStock Pendidikan karakter penting sekali, Harus diajarkan setiap hari, Entah nanti tidak bersua lagi, Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna, Menang jadi abu kalah jadi arang, Jangan malu untuk bertanya, Saya tidak memakan orang. Mandi lumpur rambut berdaki, Setalah kering berwarna putih, Jangan pandang menatap sekali, Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu, Hadiahkan dia sebungkus roti, Maaf jika aku malu-malu, Di depan ada pujaan hati. Penutup pidato dengan salam Freepik Tebal bulunya si beruang kutup, Cairan es ia jadikan minum, Sebelum acara kita tutup, Kuucapkan Wassalamu’alaikum Mahal harganya si batu bacan, Bacan dibeli dari Pesisir Selatan, Salam penutup aku ucapkan, Semoga semua dalam Lindungan-Nya Gudang penyimpan si benih padi, Padi dibawa ke tengah sawah, Semoga kita bertemu lagi, Salam penutup jadi pemisah Berbaris shalat namanya syaf, Magrib tiba matahari terbenam, Bila ada salah kuharapkan maaf, Akhir kata kuucapkan salam Hari minggu cuci sepatu, Sepatu dijemur di pagi hari, Sampai jumpa di lain waktu, Salam pembuka mempertemukan lagi Pantun penutup acara iStock 1. Batu pecah dibenturkan, Rusak bunga di tengah taman. Terima kasih kami haturkan, Untuk semua teman-teman. 2. Bunga melati di pekarangan, Tumbuh cepat segera besar. Saya masih banyak kekurangan, Maklum masih tahap belajar. 3. Badan gemuk banyak lemak, Kalau lebaran banyak ketupat. Terima kasih sudah menyimak, Semoga dapat membawa manfaat. BACA JUGA Alur adalah Pengertian, Tahapan dan Macam-Macamnya Pantun penutup pidato Bahasa Jawa Freepik 1. Santen banyune klapa, Cekap semanten atur kawula. Santan airnya kelapa Cukup sekian sambutan saya 2. Santen duduhe klapa, Namung semanten atur kula. Santan airnya kelapa Hanya sekian sambutan saya 3. Dodolan ketupat nang pasar Blora, Menawi wonten lepat kulo nyuwun ngapura. Jual ketupat di pasar Blora Jika ada kesalahan saya minta maaf 3. Sarinten batur kula Cekap semanten atur kula Sarinten teman saya Cukup sekian sambutan saya Pantun pembuka pidato 1. Pergi ke pasar membeli beras, Sampai ke rumah menanak nasi, Salam pembuka tak terbalas, Kuulangi sekali lagi. Assalamualaikum Wr. Wb. 2. Jalan-jalan ke Taman Mini, Pulangnya membeli Soto, Saya berada di mimbar ini, Untuk membawakan sebuah pidato. 3. Anak gembala menggiring sapi, Sapi lelah mukanya pucat, Pada kesempatan berbahagia ini, Izinkan saya memberi amanat. 4. Burung indah burung merpati, Terbang melayang tidaklah tinggi, Senang rasanya hati ini, Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Demikianlah pantun penutup pidato yang dapat Sedulur jadikan referensi. Perlu Sedulur perhatikan, bahwa tidak pidato dapat ditutup dengan pantun. Sedulur harus menyesuaikan jenis acara dan juga tema pidato ya! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.
Pada artikel kali ini, saya akan merangkum beberapa Contoh pantun Penutup Pidato dan pembuka dalam berbagai tema, baik di sekolah, lucu, unik, menarik dan sebagainya. Contoh Pantun Penutup Pidato – Saat seseorang membawakan pidato di hadapan publik, baik itu dalam sebuah acara seperti hari besar maupun perayaan tertentu, di sekolah, hingga pidato kegiatan rutin mingguan seperti Muhadaroh, Kultum Jumat Pagi dan sebagainya, dia akan membawakan sebuah tema tertentu. Tema pidato ataupun pembicaraan yang diangkat biasanya telah ditentukan terlebih dahulu oleh pihak penyelenggara, yang berhubungan dengan momen saat acara itu sendiri. Misalnya pada Pidato peringatan 17-an, maka tema yang dibawakan tentunya relevan dengan Hari Kemerdekaan. Tujuan Pidato sendiri adalah menyampaikan informasi secara satu arah, baik berupa nasehat, ajakan, pengaruh hingga memicu semangat para pendengar. Nah, untuk menambah kesan unik, maka biasanya pembawa naskah akan menambahkan Pantun Penutup Pidato Lucu, edukasi, keagamaan dan sebagainya. Namun, dalam implementasinya, pantun dalam mengakhiri pidato ini tidak semerta-merta bisa dibawakan dalam setiap acara, begitu juga dengan tema Pantunnya. Sebut saja seperti Ceramah hari besar Idul Fitri, tentunya kurang sesuai jika menyertakan pantun dalam bagian penutup. Jadi, sebelum menggunakan Koleksi Pantun Penutup Lucu ini, pertimbangkan lagi tema dan momen saat itu, jika dirasa kurang cocok, maka tidak perlu disertakan. Tapi jika cocok, boleh saja dipakai. Kumpulan Pantun Penutup Pidato di berbagai Tema Sebenarnya, mengakhiri pidato dengan sebuah Pantun bukanlah hal yang biasa, tapi telah berlangsung sejak lama. Bahkan ketika saya SD dulu, saat membawakan sebuah pidato, saya seringkali menyudahinya dengan Pantun Penutup dalam Pidato yang saya sesuaikan dengan tema naskah. Sebelumnya, silakan baca dulu Contoh Pidato Singkat dalam Berbagai Tema Bagi kamu yang sering membawakan ataupun hendak berpidato di depan kelas, sekolah, sebuah acara dan sebagainya, silakan disimak beberapa Contoh Pantun Penutup Pidato oleh Senipedia di bawah ini, yang dilansir dari 1. Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah Sangat sayang rasanya, jika kamu sekolah selama 9 tahun, namun tidak menikmati bagaimana rasanya berdiri di depan teman-teman dan guru, sambil berbicara / berpidato. Secara tidak langsung, kegiatan semacam ini akan jadi pengalaman berharga untuk kedepannya. Kenapa ? Karena lewat acara seperti ini, secara pribadi kamu akan lebih bercaya diri dan tidak gugup lagi, bila suatu hari diutus sebagai pembicara, baik ketika di perkuliahan, maupun lingkungan masyarakat. Oke silakan baca Kumpulan Pantun untuk Penutup Pidato di bawah ini Anak Gembala pandai bersulap,Sulap dimainkan di tengah hari,Salam penutup tak terjawab,Kuulangi sekali lagi,Wassalamualaikum Pisau diasah pagi-pagi,Bawa ke kebun untuk membabat,Berakhir sudah pidatoku ini,Semoga bisa memberi manfaat. Bunga bangkai si Rafflesia Arnoldi,Baunya sungguh busuk sekali,Pidato pendidikan sampai disini,Semoga kelak berjumpa lagi. Pak Mamat punya burung Kenari,Burung dijemur hingga siang,Pembicaraan berakhir sampai disini,Salah dan janggal mohon maafkan. Bayi merangkak di atas tanah,Merangkak hingga ke belakang rumah,Semoga pidato ini jadi berkah,Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa,Maka terayu putri mahkota,Mohon maaf atas segala kata,Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Sapi disembelih berlumur darah,Potong dagingnya di hari Qurban,Mohon maaf segala salah,Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Palangkaraya,Beli rambutan serta semangka,Jangan malu untuk bertanya,Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka,Rasanya sakit amatlah pedih,Cukup sekian dari saya,Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku,Paku di pukul dengan tembaga,Maafkan salah kata-kataku,Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing ikan nila,Nila dipancing di hari senja,Salam undur diri dari saya,Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang di dalam peti,Ibu Tuti menjahit kebaya,Saya pamit untuk undur diri,Terima kasih atas perhatiannya. Kemumu di dalam semak,Lari terbang mendengar babat,Terima kasih telah menyimak,Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual rambutan,Pasar dibuka pagi senin,Sampai jumpa teman-teman,Semoga bertemu di kesempatan lain. Kalau ada sumur di ladang,Bolehlah menumpang mandi,Kalau ada umur yang panjang,Semoga bisa berjumpa lagi. ✓ Pantun Pembukaan Untuk bagian Pantun Penutup Pidato yang Lucu ini, saya tidak sarankan ya, karena kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidato berlangsung dalam acara formal dan dihadiri banyak tamu-tamu terhormat, karena bisa-bisa bukan malah mengundang gelak-tawa, tapi cemoohan. Oke langsung saja simak di bawah ini Pendidikan karakter penting sekali,Harus diajarkan setiap hari,Entah nanti tidak bersua lagi,Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna,Menang jadi abu kalah jadi arang,Jangan malu untuk bertanya,Saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati,Harum mewangi di pagi hari,Pidato saya cukup disini,Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki,Setalah kering berwarna putih,Jangan pandang menatap sekali,Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu,Hadiahkan dia sebungkus roti,Maaf jika aku malu-malu,Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta,Berpidato tak henti cakap,Semua sibuk entah mengapa,Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran,Melihat tiga anak buaya,Jika ada yang ingin ditanyakan,Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini,Singgah sebentar membeli kuaci,Pidato saya sampai disini,Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis,Dipulam bulat si buah pete,Kututup pidato waktu sudah habis,Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bersama. Sungguh enak ikan tuna,Oleskan cabe menjadi pedas,Cukup sekian dari saya,Karna materinya sudah kandas. Pergi berburu ke dalam hutan,Bertemu rusa belang kaki,Hanya itu yang bisa saya sampaikan,Karena sayapun sudah lelah berdiri. Baca juga 100+ Pantun Perkenalan dan Selamat Datang 3. Pantun Penutup Pidato dengan Salam Tebal bulunya si beruang kutup,Cairan es ia jadikan minum,Sebelum acara kita tutup,Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri,Teri diternak dalam kolam,Karena telah sampai di penghujung materi,Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan,Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,Salam penutup aku ucapkan,Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi,Padi dibawa ke tengah sawah,Semoga kita bertemu lagi,Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai,Panaskan mesin di pagi hari,Berpisah bukannya bercerai,Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf,Magrib tiba matahari terbenam,Bila ada salah kuharapkan maaf,Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah,Pergi ke pasar dengan becak,Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salam Publik figur mainkan adegan,Untuk membuat film baru,Sebelum semua kita usaikan,Jawablah salam terakhirku baca salam Kota Makkah di negeri Arab,Tempat orang naik haji,Salam pertama tak terjawab,Semoga tidak kuulangi lagi baca salam Hari minggu cuci sepatu,Sepatu dijemur di pagi hari,Sampai jumpa di lain waktu,Salam pembuka mempertemukan lagi baca salam penutup Baca juga 61+ Pantun untuk Pacar yang Jauh 5. Contoh Pantun Pembuka Pidato Bonus Dalam membawakan sebuah pidato, tidak hanya Contoh Pantun Penutup Pidato saja yang harus disertai, namun juga bisa menempatkannya pada awal permulaan. Di bawah ini, saya berikan bonus beberapa contohnya, silakan disimak Pergi ke pasar membeli beras,Sampai ke rumah menanak nasi,Salam pembuka tak terbalas,Kuulangi sekali Wr. Wb. Jalan-jalan ke Taman Mini,Pulangnya membeli Soto,Saya berada di mimbar ini,Untuk membawakan sebuah pidato. Anak gembala menggiring sapi,Sapi lelah mukanya pucat,Pada kesempatan berbahagia ini,Izinkan saya memberi amanat. Gunung Kelud si Gunung Merapi,Sungguh indah gunung Rinjani,Sebelum kumulai pidato ini,Izinkan saya menyapa hadirin sekalian. Berburu ke padang ilalang,Bertemu rusa hitam belangnya,Selagi waktu masih panjang,Saya akan sampaikan sepatah dua kata. Cantik nian pulau sikuai,Pasirnya putih teramat indah,Sebelum materi aku mulai,Marilah serentak mengucap Basmallah. Burung indah burung merpati,Terbang melayang tidaklah tinggi,Senang rasanya hati ini,Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Makan bubur jangan diaduk,Karena terasa begitu nikmat,Jangan loyo jangan mengantuk,Pagi-pagi harus semangat. Bibir pantai kena erosi,Hutan bakau tanamlah rapi,Semua hadirin yang saya hormati,Izinkan saya membawa materi. Ambil tepung cetak adonan,Malam hari memakan roti,Ibu-bapak guru dan teman sekalian,Biarkan aku memulai pidato ini. Raja Ampat sangatlah indah,Berlibur kesana membawa istri,Salam pertama kurang meriah,Biar kuulang sekali Wr. Wb. Info Penting!Untuk mengetahui Furniture Jepara Terbaru, Yuk kunjungi Kesimpulan Menyertakan pantun pada pembuka maupun penutup Pidato sebenarnya boleh dibawakan, boleh pula tidak. Semua tergantung si pembawanya saja. Sementara itu, mental dan kepercayaan diri juga sangat berpengaruh, karena orang yang telah terbiasa, tidak akan canggung dalam membawakan tambahan dalam pidato ini. Beda halnya jika kamu masih belum terbiasa dengan situasi berbicara di depan banyak orang, apalagi membawakan Contoh pantun penutup pidato. Jangankan pantun, berpidato dengan membaca naskah saja masih gerogi. Namun seiring berjalannya waktu, semua akan terasa enteng dan ke-pede-an akan meningkat. Baca juga 183+ Kumpulan Pantun Terlengkap Semua Tema Penutup Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah dan umum, yang lucu juga unik untuk kamu. Semoha artikel ini bisa bermanfaat dan terima kasih telah menyimak. Ref Pantun Penutup dalam Pidato
Pat ranub nyang hana mirah Pat peuneurah nyang hana bajoe Pat tutô nyang hana salah Hana bak awai na bak dudoe Sirih mana yang tidak merah Peuneurah mana yang tak berpasak Tuturan mana yang tidak ada salah Tidak pada awal ada pada akhir Sebagai contoh bahwa orang Aceh sangat menggemari pantun tampak dalam berbagai acara formal atau upacara adat. Kebanyakan pembicara mengucapkan Panton / Pantun yang diatas pada saat menutup pembicaraan. Orang Aceh dikenal sebagai salah satu etnis yang sangat menggemari bahasa bersajak atau berirama, yang salah satu jenisnya adalah pantun. Pantun pantôn merupakan puisi yangpaling kaya dan paling sering digunakan dalam berbagai sisi kehidupan mereka. Karena itu pantun menjadi hiasan dalam berbagai komunikasi, baik komunikasi formal maupunkomunikasi nonformal. Ilmuwan Belanda yang melakukan penelitian di Aceh pada tahun1890-an, Hurgronje 198581 menyatakan bahwa “pantun digunakan dalam berkasih-kasihan, dalam dialog tradisional pada upacara-upacara suci, dalam permainan seudati, danlagu ninabobo. Pantun juga dimanfaatkan pada acara-acara tari seperti yang diselenggarakandi Pidie oleh para wanita dan anak-anak untuk mengiringi musik.” Pantun Aceh Pada Saat Menutup Pembicaraan Menurut Fang 1993195, pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Sampai sekarang pun, katanya, pantun masih dinyanyikan. Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dalam Pelayaran ke Kelantan mencatat cara-cara pantun dinyanyikan, misalnya lagu dua,lagu ketara,ketapang, atau dendang sayang. Kata pantun berasal dari akar kata tun,yang terdapat dalam berbagai bahasa Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntunyang berarti teratur; dalam bahasa Tagalog Filipina ada kata tonton yang berarti bercakapmenurut aturan tertentu; dalam bahasa Jawa Kuno dikenal kata tuntun yang berarti benangatau atuntun yang berarti teratur dan matuntun yang berarti memimpin; dalam bahasa BatakToba ditemukan juga kata pantun yang berarti kesopanan, kehormatan. Panton Bahasa Daerah Aceh, Kalau Bahasa Indonesianya Adalah Pantun, Beda Tipis!
pantun penutup pidato bahasa aceh